PUISI
KEJAR
IMPIANMU
Hari
ini,
Kau
bisa rasakan mentari hangat di pagi hari
Indahnya
senja menyibak awan
dan..
Kau
bisa rasakan sepoi angin menembus malam
Terasa
sejuk namun meresahkan..
Saat
ini,
Entah
sedang bersuka cita atau berduka
yang
pasti kau harus tahu bahwa dunia terus berputar
dan
kau harus mengejar
Walaupun
kau enggan berlari
tapi
tuk hadapi hari kau harus berani
menjadi
inspirasi ataupun berkreasi
Semakin
terasa sulit
tetapi
semakin terasa pahit jika kau berkelit
Persaingan
semakin ketat
dan
kau pun tak bisa berkutat
Lawan
rasa takutmu
Lawan
semua kekhawatiranmu
dan
bangkitlah tuk kejar mimpimu!
(LNS)
PANTUN
Pergi
ke bandung naik motor modif
Pakai
jaket, bahannya tebal
Jadi
mahasiswa harus kreatif
Agar
mampu bersaing di era global
Jalan-jalan
sore memakai sepeda
Melihat
cewek memakai kemeja
Pupuklah
ilmu selagi muda
Agar
mudah mendapat kerja.
(RD)
CERPEN
KUHARAP
INI HANYA MIMPI
Prannggg...
Aku
tersentak, terbangun dari tidurku, rasanya seperti mimpi buruk berkepanjangan
yang tak kunjung usai. Ku tengok ke arah luar kamarku, ibu dan ayah ribut lagi,
bertengkar lagi. entah apa yang mereka ributkan aku hanya bisa terdiam dan
selalu menyesali keadaan.
Perkenalkan
aku Dion Alexander, biasa dipanggil Dion umurku 22 tahun. Aku kuliah jurusan
Teknik Industri di salah satu Universitas di Denpasar, Bali. Aku memiliki
keluarga yang lengkap, ada ayah ibu dan adik perempuan yang sangat lugu dan
cantik. Dulu kami hidup rukun dan damai, bisa dibilang kami tergolong keluarga
mampu, tapi semenjak ayah bangkrut dari usahanya, semuanya kacau. orangtuaku
selalu saja bertengkar, setiap hari, entah apa yang diperdebatkan.
Adik
perempuanku bernama Bella ia hanya bisa menangis lalu mengunci diri di kamar. Jujur,
akhir-akhir ini batin kami tertekan. Tak ada kasih sayang dan tak ada
kehangatan lagi.
Kuliahku
pun tak beres, aku sering bolos, dan nilaiku pun anjlok. Banyak mata kuliah
yang tidak lulus. Hari ke hari semuanya terasa berat. Orangtuaku semakin sering
ribut bahkan bisa dibilang setiap jamnya. Aku ingin melerai tapi apa daya
ayahku bisa membunuhku jika aku sok jagoan membela ibu. Ayah seseorang yang
sangat kasar, ia suka main tangan dan berkata kasar. Entah kenapa ibukku bisa
mencintainya tapi yang pasti jika tidak, aku tak akan ada di dunia ini.
Kadang
ku lampiaskan semua kegelisahanku dengan minum-minuman keras bersama
teman-teman berandalku. Rasanya lebih enjoy ketika ku nikmati semua minuman
itu, terasa beban pikiran melayang entah dimana. Karena saking seringnya aku
bergaul dengan anak-anak seperti itu. Aku pun jadi terjebak di dalam jeratan
perbuatan negative. Aku mengkonsumsi narkoba, yang waktu itu ditawarkan oleh
temanku, katanya itu bisa membuat semua beban menghilang seketika. Sudah 3 hari
aku tak pulang ke rumah. Aku menginap di salah satu kost’an temanku. Aku suntuk
dan jenuh jika aku pulang pasti kudapati ayah dan ibu bertengkar lagi.
Seminggu
sudah aku tak pulang ke rumah, tapi aku yakin mereka pun tak akan mencariku
karena mereka sudah tak peduli dengan keadaanku. Tiba-tiba hp ku berdering,
panggilan suara dari Ayah, entah apa yang terjadi ayahku terus menelfon dan aku
mengabaikannya saja.
Kemudian
ia mengirimiku pesan singkat, memberitahukan bahwa adikku Bella gantung diri
dikamarnya. Aku sempat kaget dan syok membacanya, seakan tidak percaya, aku
langsung berlari dan ingin segera tiba dirumah.
Setelah
sampai dirumah, ibu memeluk tubuh Bella sambil sesenggukan menangis. Ayahku
hanya terdiam dan menangis melihat Bella yang sudah tak bernyawa lagi. Aku
merasa ingin marah, pikiranku kacau, sedih, campur aduk. Entah apa yang terjadi
hingga Bella merasa dirinya sudah tak berguna jika hidup, kudapati surat kecil
dikamarnya.
“Teruntuk
Ayah, Ibu dan Kak Dion”
Ayah,
kuharap ayah tak akan memukul ibu lagi
Ibu,
kuharap ibu tak akan bertengkar dengan ayah lagi
Kak
Dion, kuharap kau cepat pulang”
Begitu
pesan singkat dari adikku.
Aku
segera memeluknya dan menangis.
Entah
kenapa saat itu aku merasa menyesal dengan semua yang telah ku lakukan. Andai
saja aku dirumah, dan menjaga Bella. Mungkin ia akan tetap kuat dan tak akan
melakukan hal ini, “Maafin kakak bella, ucapku lirih. Kuharap aku segera bangun
dari mimpi buruk yang panjang ini.
(LNS)
Komentar
Posting Komentar